TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN
Sabtu, 08 Mei 2010
Krisis global yang terjadi saat ini secara signifikan sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan. Dari kultur (kebudayaan) masyarakat, "pendidikan", maupun "teknologi" yang perkembangannya dari waktu ke waktu selalu mengalami kemajuan. Dari teknologi, khususnya teknologi informasi seperti komputer, memberikan kontribusi yang besar bagi manusia terhadap bagaimana cara manusia itu berkomunikasi dan mengenal dirinya sendiri.
Dengan teknologi, manusia mudah untuk mencapai apa yang ingin mereka peroleh. Selain itu, teknologi tersebut sangat berpengaruh dalam cara berpikir, prilaku, pendidikan, dll. Sisi positif yang dapat diambil dari teknologi atau komunikasi tersebut adalah dengan teknologi orang membentuk saling pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang, menularkan pengetahuan, dan melestarian peradaban.
Tetapi, dengan teknologi, juga tumbuh subur aneka perpecahan, menghidupkan permusuhan, menanamkan kebencian, dan menghalangi kemajuan lainnya (Jalaludin Rakhmat, pakar komunikasi Universitas Padjadjaran).
Tidak dapat di pungkiri memang, teknologi sangat berguna bagi manusia yang memanfaatkannya secara positif (benar). Dengan teknologi seperti zaman sekarang, manusia dapat mengetahi apa yang sebelumnya mereka tidak ketahui, dan dapat melihat apa yamh selama ini belum pernah mereka lihat. Dalam dunia pendidikan, teknologi sangat berperan aktif untuk mengembangkan wawasan seorang pelajar. Karena apa yang mereka dapatkan di sana, tidak mereka dapatkan di dalam buku yang mereka baca.
Namun, teknologi bisa berdampak negatif apabila digunakan bukan pada tempatnya. Walau kembali ke pribadi masing –masing orang, bisa saja barangkali akal sehat sudah termarjinalisasi dan dikuasai oleh “akal syahwat” sehingga membuka situs-situs yang tidak mempunyai nilai pendidikan sama sekali. Sampai batas ini, yang dibutuhkan adalah kearifan dalam menyikapi teknologi. Walau di satu sisi, manusia merasakan kemajuan dari lahirnya teknologi tersebut, namun di sisi lain manusia juga tidak mampu membendung kemajuan itu lebih manusiawi dan mengerti dirinya sendiri sebagai makhluk ciptaan Allah Swt. Seharusnya manusialah yang memiliki kendali penuh atas teknologi yang diciptakannya, bukan sebaliknya.
Penulis :
Yuni Oktaviani
Siswi SMAN 11 Pekanbaru
Kelas : XI IPA 1
Sumber :Majalah Buletin 2004 - "Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis" - Bandung
Labels:
0 komentar:
Posting Komentar